ILMU
Definisi Ilmu
العِلْمُ : إِدْرَاكُ الشَّيْءِ بِحَقِيْقَتِهِ
Ilmu adalah mengetahui sesuatu perkara dengan sebenar-benarnya.
العِلْمُ صِفَةٌ يَنْكَشِفُ بِهَا المطْلُوبُ انْكِشَافًا تَامَّةً
Ilmu adalah sebuah sifat yang dengannya benar-benar akan terungkap sesuatu yang dicari secara sempurna.
Kewajiban Mencari Ilmu
فَاسْأَلُواْ أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui. QS; al-Anbiya ; 7
Yang dimaksud dengan Ahlu Dzikri yaitu ahli Quran, ahli ilmu.
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. QS : al-Israa ; 63
Dengan memperhatikan ayat ke 7 saja dari surat al-Anbiya di atas, kiranya sudah cukup bahwa mencari ilmu itu diperintah langsung oleh Alloh swt, sedangkan perintah itu menunjukan kepada wajib, yang kalau ditinggalkan akan mendapat akibat dosa, begitu menurut qaidah ushul fiqih sebagai berikut :
الأَصْلُ فِي الأَمْرِ لِلْوُجُوبِ إِلاَّ مَا دَلَّ الدَّلِيْلُ عَلَى خِلَافِهِ
Asal pada perintah itu menunjukkan kepada wajib kecuali ada dalil lain yang menyalahinya.
الواجب مَا يُثَابُ عَلَى فِعْلِهِ وَ يُعَاقَبُ عَلَى تَرْكِهِ
Wajib adalah perkara yang akan diberi pahala atas mengerjakannya dan akan disiksa atas meninggalkannya.
Luruskan Niat dalam Mencari Ilmu
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ »
Dari Umar bin Khaththab ia berkata; telah bersabda Rosululloh saw, sesungguhnya tiada lain setiap amal itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya tiada lain setiap amal seseorang itu tergantung dengan apa yang diniatkannya. Maka siapa yang hijrahnya karena Alloh dan Rasulnya, maka hijrahnya tertuju kepada Alloh dan rasulnya (diterima). Tetapi siapa saja yang hijrahnya demi kepentingan dunia yang akan diperolehnya, atau karena perempuan yang akan dinikahinya, maka hijrahnya sebatas kepada sesuatu yamg menjadi tujuannya (tidak diterima).
Ancaman Mencari Ilmu karena Keduniaan
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
Dari Abu Hurairah ia berkata ; telah bersabda Rosululloh saw. : Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang semestinya bertujuan untuk mencari ridha Alloh ‘Azza wa Jalla, kemudian ia mempelajarinya dengan tujuan hanya untuk mendapatkan kedudukan/kekayaan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan wanginya surga kelak pada hari kiamat.
Keutamaan Mencari Ilmu
Dipintakan ampunan oleh seluruh makhluk dan dimudahkan jalan menuju surga
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا ، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Dari Abu Darda ia berkata; telah bersabda Rosululloh saw, bersabda ; barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Alloh akan memudahkan dia jalan ke surga.
Pada riwayat Abu Daud ada tambahan redaksi :
وَإِنَّ الْعَالِمَ لَيَسْتَغْفِرُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ ، وَمَنْ فِي الأَرْضِ ، وَالْحِيتَانُ فِي جَوْفِ الْمَاءِ
Dan bahwasannya penghuni langit dan bumi sampai ikan di lautan memintakan ampun untuk orang yang berilmu.
Sebagai syahid.
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ
Dari Anas bin Malik ia berkata ; telah bersabda Rosululloh saw. “ Barang siapa yang keluar dengan tujuan menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Alloh sampai ia kembali”.
Keutamaan Ilmu
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ : مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ.
Dari Abu Hurairah r.a bahwa sesungguhnya Rosululloh saw. ia bersabda ; apabila manusia Mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal, sodaqah jariyah,, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang selalu mendoakannya.
Pepatah para sahabat dan para ulama setelahnya dari apa yang beliau rasakan akan manisnya ilmu ;
وَمَا قَالَهُ مُعَاذٌ : تَعَلَّمِ العِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمِهِ لَكَ حَسَنَةٌ ، وَطَلَبهُ عِبَادَةٌ ، وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيْحٌ ، وَالبَحْثَ عَنْهُ جِهَادٌ وَتَعْلِيْمَهُ مَنْ لَا يَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ
Pepatah Muadz ; pelajarilah olehmu ilmu karena sesungguhnya jika kamu mempelajarinya niscaya kamu mendapatkan kebaikan, dan mencarinya adalah ibadah, serta saling mengingatkannya adalah sebuah tasbih, mendalaminya adalah jihad, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak tahu itu adalah sedaqah.
وَمَا قَالَهُ عَلِيٌّ : العِلْمُ خَيْرٌ مِنَ المَالِ العِلْمُ يَحْرُسُكَ وَأَنْتَ تَحْرُسُ المالَ وَالمالُ تَنْقُصُهُ النَّفَقَةُ وَالعِلْمُ يُزَكُّو بِالإِنْفَاقِ.
Pepatah Ali : Ilmu itu lebih baik dibanding harta. Ilmu itu senantiasa akan menjaga kamu, sedangkan kamu menjaga harta dan harta itu akan dikurangi infaq, sedangkan ilmu itu akan membersihkan infaq.
وَمَا قَالَهُ ابْنُ عُمَرَ : مَجْلِسُ فِقْهٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّيْنَ سَنَةً.
Pepatah Ibnu Umar ; Majlis fiqih (ilmu) itu lebih baik dibanding ibadah 60 tahun.
وَمَا قَالَهُ الشَّافِعِيُّ مِنْ أَنَّ : طَلَبَ العِلْمِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ النَّافِلَةِ وَقَالَ : لَيْسَ بَعْدَ الفَرَائِضِ أَفْضَلُ مِنْ طَلَبِ العِلْمِ ، وَقَالَ : مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالعِلْمِ فَإِنَّهُ يَحْتَاجُ إِلَيْهِ فِي كُلٍّ مِنْهُمَا.
Pepatah asy-Syafi’i : bahwa mencari ilmu itu lebih utama dibanding shalat sunat ; tiada yang lebih utama setelah shalat fardhu dari pada mencari ilmu. Lalu beliau (asy-Syafi’i) mengatakan lagi ; barang siapa yang menginginkan dunia maka atasnya harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan akhirat maka atasnya harus dengan ilmu, karena ilmu itu sangatlah dibutuhkan untuk setiap dua perkara itu.
Keutamaan Orang yang Berilmu
Orang yang berilmu disebut juga dengan ‘Alim atau Ulama. Dengan ilmu seorang bisa takut terhadap tuhannya, semakin tinggi ilmu maka semakin takut ia terhadap tuhannya.
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
Sesungguhnya yang takut kepada Alloh di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. sesungguhnya Alloh Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. QS ; Faathir ; 28.
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Niscaya Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Alloh Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. QS ; al-Mujadilah ; 11.
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakAlloh yang dapat menerima pelajaran.QS : az-Zumar : 9.
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :... وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ وَإِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ.
Dari Abu Darda r.a berkata : telah bersabda Rosululloh saw. ; dan sesungguhnya kelebihan orang yang berilmu terhadap abid (orang yang ahli ibadah tetapi tidak berilmu), bagaikan kelebihan bulan purnama terhadap bintang-bintang yang lain. Sesungguhnya Ulama itu adalah pewaris para Nabi, dan bahwasannya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi para Nabi mewariskan ilmu. Maka barangsiapa mengambil (menuntut) ilmu, maka ia telah mengambil bagian yang sempurna.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ ، وَهُوَ يَقُولُ : الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ ، مَلْعُونٌ مَا فِيهَا ، إِلاَّ ذِكْرَ اللهِ ، وَمَا وَالاَهُ ، أَوْ عَالِمًا ، أَوْ مُتَعَلِّمًا.
Dari Abu Hurairah ia berkata : aku mendengar Rosululloh saw. ia bersabda ; Dunia dan segala isinya adalah terkutuk kecuali zikir, taat kepada Alloh Ta’ala, orang ‘alim (yang berilmu), dan orang yang belajar.
Perintah mengajarkan Ilmu
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن عَمْرٍو، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ:"بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَة
Dari Abdullah bin Amer ia berkata ; telah bersabda Rosululloh saw. ; Sampaikanlah (ilmu) dariku meski hanya satu ayat.
Manusia terbaik adalah yang mengajarkan ilmu
عَنْ عُثْمَانَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ.
Dari Utsman dari Nabi saw. ia bersabda ; sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.
Ancaman bagi orang yang tidak mau mengajarkan ilmu
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ فَكَتَمَهُ أَلْجَمَهُ اللَّهُ بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ »
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata ; Rosululloh saw. bersabda ; barang siapa yang ditanya tentang suatu ilmu kemudian ia menyembunyikannya (tidak mau menjawab dengan sebenarnya), maka kelak di hari kiamat ia akan dikendalikan dengan kendali dari api neraka.
Ancaman bagi orang yang mengajarkan ilmu berdusta atas nama Nabi
عَنِ المُغِيْرَةِ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ : مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا ، فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ.
Dari Mughirah ia berkata; Rosululloh saw. bersabda ; barang siapa yang mendustakan atasku dengan sengaja, maka sebaiknya ia meletakkan tempat duduknya di neraka.
Ancaman bagi yang berilmu tapi tidak sesuai dengan pengamalan
أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab. Maka tidaklah kamu berpikir?. QS ; al-Baqarah ; 44.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ. كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ.
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan. Amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.QS : ash-Shaff ; 2-3.
Mengimani Alloh swt harus melalui ilmu
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Alloh dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Alloh mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. QS; Muhammad ; 19
Kalimat yang digaris bawahi itu asal kata dari “ ‘alima” yang artinya mengetahui dengan ilmu.
Hanya Alloh swt yang maha berilmu
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". QS; al-Israa; 85.
Perumpamaan hidayah dan ilmu
عَنْ أَبِي مُوسَى ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ، قَالَ : مَثَلُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ مِنَ الْهُدَى وَالْعِلْمِ كَمَثَلِ الْغَيْثِ الْكَثِيرِ أَصَابَ أَرْضًا ، فَكَانَ مِنْهَا ثُغْبَةٌ قَبِلَتِ الْمَاءَ ، فَأنْبَتَتِ الْكَلأَ وَالْعُشْبَ الْكَثِيرَ ، فَكَانَتْ مِنْهَا جَادِبُ أَمْسَكَتِ الْمَاءَ ، فَنَفَعَ اللَّهُ بِهَا النَّاسَ ، فَشَرِبُوا وَسَقَوْا وَزَرَعُوا وَأَصَابَ مِنْهَا طَائِفَةً أُخْرَى ، إِنَّمَا هِيَ قِيعَانٌ لا تُمْسِكُ مَاءً ، وَلا تُنْبِتُ كَلأً ،
فَذَلِكَ مَثَلُ مَنْ فَقِهَ فِي دِينِ اللهِ ، وَنَفَعَهُ مَا بَعَثَنِي اللَّهُ بِهِ ، فَعَلِمَ وَعَلَّمَ ، وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ رَأْسًا ، وَلَمْ يَقْبَلْ هُدَى اللهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ "
Dari Abu Musa dari Nabi saw. ia bersabda : perumpamaan petunjuk dan ilmu pengetahuan, yang Alloh mengutus aku untuk menyampaikannya, seperti hujan lebat jatuh ke bumi. Bumi itu ada yang subur, menghisap air, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, dan rumput-rumput yang banyak. Ada pula yang keras, tidakk menghisap airsehingga tergenang. Maka Alloh member manfaat dengan dia kepada manusia. Mereka dapat minum dan memberi minum (binatang ternak dan sebagainya), dan untuk bercocok tanam. Dan ada pula hujan yang jatuh ke bagian lain, yaitu di atas tanah yang tidak menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan rumput. Begitulah perumpamaan orang yang belajar agama, yang mau memanfaatkan apa yang aku disuruh Alloh menyampaikannya, dipelajarinya dan diajarkannya. Dan begitu pula perumpamaan orang yang tidak mau memikirkan dan mengambil peduli dengan petunjuk Alloh, yang aku diutus untuk menyampaikannya.
Tanda dekatnya hari qiyamah dicabutnya ilmu
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ النَّاسِ ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمُ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ ، فَإِذَا لَمْ يَبْقَ عَالِمٌ , اتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوسًا جُهَّالاً ، فَسُئِلُوا , فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ ، فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا.
Dari Abdullah bin Amer bin Ash bahwasanya Rosululloh saw bersabda : Sesungguhnya Alloh tidak akan mencabut ilmu dari manusia, melainkan akan mencabut ilmu itu dengan dimatikannya para ulama, sampai tidak akan tersisa orang yang alim. Kemudian orang-orang mengangkat para pemimpin-pemimpin (para alim) yang bodoh, mereka ditanya, kemudian mereka berfatwa tanpa ilmu, lalu sesatlah ia dan menyesatkan.
0 komentar:
Posting Komentar