728x90 AdSpace

HTML5 Icon

Pengikut

Latest News
Diberdayakan oleh Blogger.
Senin, 29 Januari 2018

   Tata Cara Mandi Junub

        Tata Cara Mandi Junub

          Oleh : Abu Fatwa Albani
            (SAMSUDIN)

    Mandi junub adalah salahsatu pengganti wudlu bagi orang yang hendak sholat setelah mempunyai hadats besar seperti setelah berjimak suami istri, mimpi dewasa, selesai haid atau menstruasi dan setelah selesai nifas. Itu pun bagi yang sehat dan mendapatkan air. Maka jika tidak mendapatkan air maka cukup dengan tayamum saja. Mandi junub hukumnya wajib dengan demikian kaifiyat atau tatacaranya pun mesti sesuai dengan tatacara rasulullah saw. Karena itu merupakan syari'at dalam agama islam. Sebagaimana Firman Allah Ta'ala :

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْـكَعْبَيْنِ   ؕ  وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْا   ؕ  وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰۤى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَآءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَآئِطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَآءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ   ؕ  مَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰـكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَ لِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur. [QS. Al-Ma'idah: Ayat 6]*_

Adapun kaifiyatnya, yaitu ;.

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ثُمَّ يُفْرِغُ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ فَيَغْسِلُ فَرْجَهُ ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ فَيُدْخِلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ حَتَّى إِذَا رَأَى أَنْ قَدْ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَفَنَاتٍ ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْه.

Dari Aisyah dia berkata, "Dahulu apabila Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mandi hadas karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudhu untuk shalat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut sehingga rata. Hingga ketika selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki. *Hr. Muslim : 474.*_

Dari paparan kaifiyat hadits di atas maka dapat disimpulkan menjadi ;

1. Mencuci kedua tangan
2. Menyiramkan/menuangkan air ke tangan kiri.
3. Membasuh kemaluan
4. Berwudu seperti wudunya untuk shalat _(dengan tanpa mencuci kedua kaki sebagaimana nanti akan ada dalam riwayat albukhari)_
5. Memasukan jari-jari ke pangkal rambut sampai rata.
6. Membasuh kepala tiga kali.
7. Membasuh seluruh tubuh.
8. Membasuh kedua kaki.

Dalil yang menerangkan poin ke 4 ;*

عَنْ مَيْمُونَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ تَوَضَّأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ غَيْرَ رِجْلَيْه.

Dari Maimunah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, ia berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berwudlu sebagaimana wudlunya untuk shalat, kecuali kedua kakinya. *Hr. Bukhari : 241.*_

Do'a atau bacaan seputar mandi junub*

    Mandi junub bukan wudlu dan begitu pula sebaliknya, hanya saja mandi junub menduduki posisi wudu atau pengganti wudu. Tidaklah  ditemukan satu dalil pun riwayat terkait do'a atau bacaan sesudah mandi junub. Ini artinya sesuatu yang ada diterangkan atau diamalkan nabi dalam urusan ibadah berarti ada. Dan sesuatu yang tidak diterangkan atau diamalkan nabi dalam urusan ibadah berarti tidak ada. Adapun penyamaan kepada wudu, maka penulis berpandangan bahwa wudu dan mandi junub itu masuk ranah ibadah. Oleh karena tidak ada qiyas dalam ibadah, artinya tidak bisa disamakan dengan bacaan setelah wudlu.
Walhasil tidak ada bacaan kaitannya setelah mandi junub.

_Wallahu A'lam_

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed:    Tata Cara Mandi Junub Rating: 5 Reviewed By: samsudin