728x90 AdSpace

HTML5 Icon

Pengikut

Latest News
Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 06 Januari 2017

Nasihat Untuk Orang yang Sakaratul Maut

Nasihat Untuk Orang yang Sakaratul Maut

Oleh : Abu Fatwa (SAMSUDIN)

Biasanya kita dapat memperkirakan ajal orang yang sedang sakit, sekalipun tidak semua perkiraan itu benar. Namun nasihat harus tetap diberikan, mengingat kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput. Sebagai orang yang sehat dan masih muda, kita pun harus sering mengingat mati. Jangan sampai saat ajal tiba kita tidak dalam keadaan muslim.

Ada lima hal yang harus dilakukan oleh pihak keluarga atau pelayat terhadap orang yang diperkirakan sebentar lagi menemui ajalnya :

1. Hendaklah ia (si sakit) diingatkan dengan bijaksana akan kehidupan sesudah mati. Suruhlah ia banyak mengingat mati, beramal shaleh dan berdo’a, Firman Allah Ta’ala :

وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِين
َ
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?"  QS. Al-Munfiqun : 10.

Amal shaleh yang dilakukan menjelang kematian adalah bukti Husnul Khatimah, sabda Nabi saw. :

عَنْ أَنَسٍ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَالَ : فَقِيلَ : كَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ ؟ قَالَ : يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ قَبْلَ الْمَوْتِ.

Dari [Anas] dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Dia akan menggunakannya." Lalu ditanyakanlah pada beliau, "Bagaimanakah Allah menggunakannya wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "Dia akan memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum dijemput kematian." Hr. Tirmidzi : 2142. Hakim : 1257. Ibnu Hibban, Shahih Ibni Hibban : 341

2. Hendaklah si sakit disuruh agar bertobat, diajarkan sayyidul istigfar, pokok-pokok permohonan ampunan, sebab istigfar saat sakartul maut tidak akan diterima  Allah Swt. nabi saw bersabda :

شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ - رضى الله عنه - عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - « سَيِّدُ الاِسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّى ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِى ، اغْفِرْ لِى ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ » . قَالَ « وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Dari Syaddad bin Aus radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Sesungguhnya istighfar yang paling baik adalah; kamu mengucapkan: 'ALLAHUMMA ANTA RABBI LAA ILAAHA ILLA ANTA KHALAQTANI WA ANA 'ABDUKA WA ANA 'ALA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHA'TU A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHANA'TU ABUU`U LAKA BIDZANBI WA ABUU`U LAKA BINI'MATIKA 'ALAYYA FAGHFIRLI FA INNAHU LAA YAGHFIRU ADZ DZUNUUBA ILLA ANTA (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu) '." Beliau bersabda: 'Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga.' Hr. Bukhari : 6306.

3. Bila si sakit mempunyai harta, hendaklah ia diingatkan untuk berwashiyyat. Firman Allah Ta’ala :

كُتِبَ عَلَيْكُمْ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ إِنْ تَرَكَ خَيْرًا الْوَصِيَّةُ لِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ

Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa. QS. Al-Baqarah : 180.

4. Membicarakan jasa dan akhlaq baik si sakit. Sabda Rasulullah saw :

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا حَضَرْتُمْ الْمَرِيضَ أَوْ الْمَيِّتَ فَقُولُوا خَيْرًا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ يُؤَمِّنُونَ عَلَى مَا تَقُولُونَ

Dari Ummu Salamah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila kamu menjenguk orang sakit atau orang yang meninggal, maka ucapkanlah (do'a) yang baik, karena malaikat mengaminkan ucapan kalian.". Hr. Muslim : 2168. Tirmidzi : 977. Ibnu Majah : 1447.

5. Ajarkan kalimat “ Laa Ilaha Illallah “. Sabda Rasulullah saw :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Dari Abu Huraira] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tuntunlahlah orang yang sedang berada di penghujung ajalnya dengan kalimat LAA ILAAHA ILLALLAAH". Hr. Muslim : 2162

Pada hadts lain beliau bersabda :

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

"Barangsiapa yang akhir perkataannya (sebelum meninggal dunia) 'LAA ILAAHA ILLALLAAH" maka ia akan masuk surga." Hr. Abu Daud : 3118

Adapun mentalqinkan dengan surat Yasin sangatlah tidak dibenarkan, karena tidak ada riwayat hadits yang sohih mengenai hal tersebut.

Berkata ibnu Hajar al-Asqalani mengenai hadits (yasin) tersebut  : Ibnu al-Qathan menilai hadits tersebut ada cacatnya dengan idthirab, bahkan majhul. karena dalam sanadnya ada rawi yang bernama Abu Utsman dan bapaknya mereka berdua rawi yang tidak diketahui (majhul).  dan Darquthni mengatakan : Hadits (yasin) ini doif sanadnya, majhul matannya, tidak ada yang sah sedikitpun hadits mengenai hal ini. ( Lihat : Talkhisul Habir : 3 : 1156. )

  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Nasihat Untuk Orang yang Sakaratul Maut Rating: 5 Reviewed By: samsudin